= Pendirian Singapura Modern (1819) ==
Di antara abad ke-16 dan kurun ke-19, [[Kepulauan Melayu]] secara berangsur-angsur menjadi milik penjajah dari [[Eropa]]. Permulaan penjajahan dari [[Barat]] bermula saat [[Portugis]] tiba di [[Melaka]] pada tahun [[1509]]. Manakala pada kurun ke-17, [[Belanda]] telah menguasai kebanyakan pelabuhan utama di Kepulauan Melayu. Pihak [[Belanda]] telah memonopoli semua perdagangan [[rempah-rempah]] yang pada saat itu merupakan bahan perdagangan yang penting. Penjajah Eropa yang lain termasuk [[Inggris]], cuma mempunyai hak perdagangan yang kecil.
[[Berkas:StamfordRaffles.jpeg|right|thumb|200px|[[Thomas Stamford Raffles]], Pendiri Singapura Modern.]]
Pada tahun [[1818]], Sir [[Stamford Raffles]] telah dilantik menjadi gubernur di salah satu pelabuhan Inggris yaitu di [[Bengkulu]], [[Sumatera]]. Raffles percaya bahwa Inggris perlu mencari jalan untuk menjadi penguasa dominan di rantau ini. Salah satu jalan ialah dengan membangun sebuah pelabuhan baru di [[Selat Melaka]]. Pelabuhan Inggris yang sudah ada seperti [[Pulau Pinang]] terlalu jauh dari Selat Melaka sedangkan Bengkulu menghadap [[Selat Sunda]].
Pada tahun [[1818]], ia telah berhasil menyakinkan [[East Indies Company]] ([[EIC]]) untuk mencari pelabuhan baru di rantau ini.
Raffles tiba di Singapura pada [[29 Januari]] [[1819]]. Dia menjumpai sebuah perkampungan [[Melayu]] kecil di muara [[Sungai Singapura]] yang diketuai oleh seorang [[Temenggung]] [[Johor]]. Pulau itu dikelola oleh [[Kesultanan Johor]] tetapi keadaan politiknya tidak stabil. Pewaris [[Sultan]] Johor, [[Tengku Abdul Rahman]] dikuasai oleh Belanda dan [[Bugis]]. Raffles kemudian mengetahui bahwa Tengku Abdul Rahman menjadi sultan hanya karena kakandanya, [[Tengku Hussein]] tidak ada semasa ayahnya meninggal dunia. Menurut adat Melayu, calon sultan perlu berada di sisi sultan sekiranya ingin dilantik menjadi sultan.
Sadar bahwa dia boleh memanipulasi keadaan ini, Raffles telah menyokong Tengku Hussein untuk menjadi Sultan sekiranya Tengku Hussein mau membolehkan Inggris membuka pelabuhan di Singapura dan sebagai balasan Inggris akan membayar uang tahunan kepada Tengku Hussein. Perjanjian ini menjadi sah pada [[6 Februari
No comments:
Post a Comment